CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Wednesday, September 30, 2009

Apakah Dia Kunci-Kunci Syurga Itu?

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Untuk menjawab persoalan ini, mari kita ikuti satu kisah benar yang terjadi di antara seorang pemuda Muslim dan seorang paderi Katolik.

Kisah ini menyimpan banyak rahsia besar. Rahsia yang menyingkap apakah silibus yang diajar kepada setiap paderi Katolik di Vatikan. Dan apakah fungsi Al-Quran di dalam altar khas di Perpustakaan Vatikan.

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan pengajiannya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam.

Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula-mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.

Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?" Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."

Kemudian dia beranjak hendak keluar.

Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.

Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada lapannya, lapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!"

"Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?"

"Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!"

"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?"

"Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!"

"Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca Bismillah dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan Kami jadikan malam Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

-Lima yang tiada enamnya ialah solat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada lapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. Berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Lapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy Ar-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu lapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu Dan belalang.

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf.

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu." Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. berfirman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." (Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t. "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.


Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja.

Permintaan ini disetujui oleh paderi. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil.

Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.

~~courtesy : (Di petik dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah)

Adakah kita sayangkan Rasulullah saw sepertimana sayangnya Rasulullah saw kepada kita????

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Seringkali kita mendengar kisah kasih sayang Rasulullah saw, kisah Rasulullah saw di saat akhir kematiannya masih bertanyakan kepada Jibrail tentang umatnya. Nabi tersenyum bila Jibrail berkata bahawa umat Muhammad saw akan dihisab terlebih dahulu daripada umat nabi-nabi yang lain dan kalimat akhir yang keluar dari mulut Nabi adalah " Umatku, Umatku, Umatku." Berikut adalah beberapa kisah berkenaan kasih dan sayang Rasullulah saw terhadap umatnya.


Suasana di Padang Masyhar

Setelah berada di Padang Mahsyar begitu lama dengan segala kepayahan barulah manusia teringat untuk meminta tolong kepada Nabi Adam a.s supaya disegerakan perbicaraan. Selepas 1000 tahun perjalanan, berjumpalah mereka dengan Nabi Adam a.s tetapi Nabi Adam a.s tidak dapat membantu.

Kemudian mereka berjumpa pula dengan Nabi Nuh a.s dengan perjalanan selama 1000 tahun namun Nabi Nuh a.s pun tidak mampu.

Mereka berjumpa pula dengan Nabi Ibrahim a.s dengan perjalanan 1000 tahun juga namun Nabi Ibrahim a.s pun tidak mampu.

Mereka berjumpa Nabi Musa a.s dengan perjalanan 1000 tahun lagi namun Nabi Musa a.s pun tidak mampu.

Mereka berjumpa Nabi Isa a.s dengan perjalanan 1000 tahun lagi namun Nabi Isa a.s pun tidak mampu. Nabi Isa a.s menyuruh mereka berjumpa dengan Nabi Muhammad saw.

Lalu mereka berjumpa Nabi Muhammad saw dengan perjalanan 1000 tahun. Mereka berkata,

"Wahai Nabi Muhammad, engkau adalah Pesuruh ALLAH, penutup para Nabi & Rasul,
berilah pertolongan kepada kami agar kami segera dihisab."


Jawab Nabi Muhammad saw,

"Aku akan tolong kamu semua."

Rasulullah saw pun bangun dan menuju ke Arasy. Kemudian Baginda sujud kepada ALLAH YANG MAHA AGUNG dan GAGAH selama seminggu. ALLAH swt pun berfirman,

"Ya Muhammad, angkatlah kepalamu dan mintalah apa yang engkau mahu minta.
Aku akan kabulkan permintaanmu."


Rasulullah SAW menjawab,

"Wahai Tuhan, ini umatku, segerakan kiraan dan pengadilan ke atas hamba-hamba-MU yg telah sekian lama tertahan di Padang Mahsyar dalam keadaan terhina dan terseksa sekali."

Titian Sirat

Setelah selesai menjalani perbicaraan, mereka menuju pula ke titian yg terentang di atas Neraka Jahanam. Keadaan titian itu lebih halus daripada rambut dan lebih tajam daripada mata pedang. Tidak ada seorang pun terlepas daripada melintasi titian itu. Panjang titian itu sejauh perjalanan 3000 tahun, 1000 tahun naik ke atas, 1000 tahun mendatar dan 1000 tahun menurun (1 tahun di akhirat = 365 ribu tahun di dunia). Mereka yang lalu di atasnya berada dalam keadaan senyap sunyi kerana terlalu bimbang dan cemas. Hanya Rasullullah saw yang mengucapkan kalimah,

" Ya ALLAH, selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku."

Tingkatan Neraka

Neraka ada 7 tingkat iaitu neraka Hawiah, neraka Jahim, neraka Saqar, neraka Ladza, neraka Hutamah, neraka Sa'ir dan neraka Jahanam. Neraka Jahanam adalah neraka yg teratas sekali, untuk umat Muhammad saw yang sombong dan matinya tidak sempat bertaubat. Apabila Rasulullah saw mendengar Jibrail mengatakan neraka Jahanam untuk umat Rasulullah saw yang sombong, Baginda pengsan. Bila sudah sedar, Baginda bersabda,

"Wahai Jibrail, masih adakah antara umatku yang masuk neraka?

Jibrail menjawab,

"Ya, iaitu mereka yang melakukan dosa-dosa besar dengan sengaja seperti minum arak, judi, zina, riba', hasad dengki, pemarah, gila dunia, gila pangkat dan lain-lain."

Rasulullah saw pun menangis dan Jibrail pun ikut menangis sama.


~~courtesy : maCy@iluvislam.com

Tanda-tanda Taubat Diterima ALLAH

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Seorang ahli hikmah ditanya mengenai taubat. Bagaimanakah kita hendak mengetahui taubat kita telah diterima Allah atau tidak? Maka jawabnya, ini adalah urusan Allah,kita tidak berupaya menentukannya,...tetapi kita boleh melihat pada tanda-tandanya iaitu:

1. Bagi hamba-hamba yang bertaubat itu bila dia merasakan di dalam dirinya masih ada dosa-dosa yang masih belum terhakis.

2. Hatinya lebih tenteram dan suka mendekati orang-orang yang solih daripada mendekati mereka-mereka yang fasik.

3. Bila dia merasakan di dalam dirinya telah hilang perasaan gembira, sebaliknya sentiasa datang perasaan sedih kerana takutkan azab Allah.

4. Bila dia melihat pada dirinya yang sentiasa sibuk dengan menunaikan kewajipan terhadap Allah sebaliknya sedikit pun dia tidak sibuk meguruskan rezekinya yang telah dijamin oleh Allah.

5. Sungguhpun sedikit rezeki yang dia dapat di dunia ini namun ia tetap melihatnya banyak, tetapi walaupun banyak amalan untuk akhirat yang telah dikerjakannya namun ia tetap merasa sedikit.

6. Bila dia melihat pada dirinya yang sentiasa menjaga lidah dan ucapannya, sering bertafakur dan selalu berada di dalam keadaan sedih dan menyesal.


Sama-samalah kita memperbanyak lafaz istighfar memohon keampunan kepada Allah yang Maha Pengampun. Semoga dalam bulan Ramadhan yang penuh keberkatan ini, kita semua akan tergolong di dalam golongan mereka yang mendapat maghfirah Allah ta'ala.Insya Allah.-editor.

~~Indahnya Islam... :D

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Pelbagai isu yang berlaku di kalangan masyarakat kita menyebabkan perlunya perkongsian berlaku untuk menambahkan ilmu serta memastikan kita semua berada dalam keredhaanNya.

Saya bukanlah yang paling arif dalam membicarakan persoalan agama apatah lagi memberikan ceramah di sana-sini.

Tetapi cukup sekadar perkongsian pengalaman kebudayaan dalam masyarakat saya mengambarkan betapa agungnya ciptaan Allah itu. Ini ditambahkan pula saya yang baru mengenali Islam selama 4 tahun.

Pagi selepas subuh, ketika bibir dihidangkan secawan kopi menanti bekalan makanan yang dimasak untuk dijamu di tempat praktikal, saya berkesempatan untuk berbual dengan ibu perihal perkahwinan.

“Mak, kalau saya nak kawin bolekah?”
, tegur saya selamba kepada ibu sebagai pembuka bicara ketika melabuhkan badan di kerusi getah yang uzur.

Terpancar satu senyuman ibu, sekejap sahaja, kemudian bersuara ibu, yang sudah setahun Islam itu. “Jangan terlalu awal, mau tengok dulu itu perempuan macam mana gayanya. Kenapa sudah ada yang kau nampak? ‘’..Tolehan mak ke arah aku sambil soalan tadi diajukan.

Ikutkan hati memang ada yang telah terpaut namun pelbagai halangan masih menjadi “ombak” yang perlu saya lalui..

Persoalan kewangan dan kecetekan ilmu agama menjadi impak yang perlu diatasi andai ingin Islam sebagai cara hidup dalam diri ini. “Ada mak, tapi macam mana mau bagitau kita minat dengan dia? “.

Tambah ku mengusik spontan menanti jawapan.“Pergilah berkenalan dulu, di sana baru dapat kenal dia mcm mana. Tidak mau juga kalau lepas kahwin nanti, kita menyesal sebab kita tersalah pilih”..balas ibuku.

Aku terdiam dan berfikir seketika. Jawapan ibu membuatkan aku menegaskan apa yang Islam ajarkan pada umatnya.

Walaupun mak baru setahun dalam Islam, tapi aku mengerti jawapan ini dipengaruhi oleh pengalaman serta gaya hidup masyarakat pada masa kini.

Bukan ini yang Islam ajarkan pada saya. Walaupun tidak mengetahu secara detail, namun tetap juga ku rungkaikan ketidakpuasan hati ini.

“Mak, kalau dalam Islam kan, bila kita ada minat seseorang kita akan bagitau ibubapa kita tentang soal hati ini. Bagitau lah orang itu siapa dan kemudian baru ibubapa pergi di rumah perempuan yang kita minat tu untuk merisik. Kalau setuju, maka dua-dua akan istikhara. Istikhara ini solat untuk kita mohon petunjuk dari Allah. Dalam masa itu, adalah petunjuknya.Mimpi kah atau akan ada respon orang lain.” Balas ku secara tidak ilmiah.

Maklumlah baru belajar, tidak banyak yang saya tahu. Itu pun sekadar cebisan – cebisan ingatan pembacaan yang terdahulu. “Ohh..macam itu kah Islam ajar, tapikan cara tu macam sudah ada dalam masyarakat kadazandusun. Kalau diikutkan yang sebenar, lelaki kadazan yang terpikat dengan wanita, dia akan bagitau ibubapanya tentang soal itu. Kemudian ibubapa pergi di rumah si perempuan untuk bertanya pendapat samaada sudah berpunya atau belum. Lelaki tidak akan pergi merisik sendiri ataupun mengorat tidak tentu pasal. Lepas bincang, perempuan kalau dia setuju dia akan senyap. Kalau tidak setuju dia akan bangkang, ndak mao. Dia bagi alasan macam-macam. Ni orang dulu-dulu amalkan. Orang pagan. Tapi rasanya, masyarakat kadazandusun sudah tidak amalkan lagi”.kata ibuku, ilmunya yang berdasarkan pengalaman tidak beragama selama 53 tahun itu.



“Eh, mak, lambat sudah pula ni. Jalan dulu. Assalamualaikum.”..lantas aku menarik beg laptop menuju ke motosikal.

“Waalaikumsalam.Pelan-pelan bawa motor ah “
, balas ibu ku spontan.

Ketika ini berfikir aku seketika, “Macam mana bole ada konsep islam dalam orang-orang pagan?”

Hati ini berbisik seketika, “Cantik betul agama Allah, rupanya diamalkan juga orang-orang pagan terdahulu. Ini pun dapat menjelaskan tiada istilah couple dalam masyarakat kadazandusun pagan.”

Fitrah manusia adalah pada agama Allah, tiada istilah couple dalam Islam. Namun masyarakat Islam kini terlupa seketika. Moga dengan perkongsian ini dapat kita ambik iktibar perihal No couple dalam masyarakat bukan Islam nun jauh di pedalaman apatah lagi kita orang Islam yang siap dengan panduan untuk diikut.


~~courtesy : hembusan gunung@ iluvislam.com

Monday, September 28, 2009

~~ Lelaki Idaman~~

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Lelaki idaman…

Seorang lelaki yang aku idamkan
Ialah seorang buta,bisu, bakhil dan papa
Biarlah dia seorang yang buta
Buta, Kerana matanya sunyi daripada melihat perkara-perkara maksiat dan lagha
Kerana matanya terpelihara daripada memandang aurat wanita ajnabi
Asalkan kedua matanya terang dalam memerhatikan keagungan ciptaan Allah
Asalkan dia celik dalam melihat kesengsaraan umat Islam di Palestin, Ambon, Bosnia dan seumpananya

Biarlah dia seorang bisu
Bisu, Bisu daripada pujuk rayu yang bisa menggoncang keimanan
Bisu daripada mengungkapkan ucapan yang bisa meracun fikiran
Bisu
daripada perkataan yang bisa mendatangkan kekufuran
Asalkan bibirnya sentiasa basah mengingat Tuhan
Asalkan lidahnya tidak pernah lekang dari membaca Al-Quran
Asalkan dia petah membangkang kemungkaran
Dan lantang menyuarakan kebenaran

Lelaki yang aku idamkan ialah seorang yg bakhil
Bakhil, Bakhil dalam memberi senyuman
Pada wanita yang bukan mahramnya
Bakhil dalam meluangkan masa bertemu janji dengan wanita ajnabi yang boleh dinikahinya
Bakhil untuk menghabiskan wang hanya kerana seorang wanita yang tidak sepatutnya
Tetapi dia begitu pemurah meluangkn masanya untuk beribadah kepada Khaliqnya
Dia begitu pemurah untuk mempertahankan aqidahnya
Pemurah dalam memberi nasihat dan teguran
Sehingga dia sanggup menggadaikan hartanya
Bahkan nyawanya sendiri untuk melihat kalimah LAILAHAILALLAH
Kembali megah di muka bumi



Lelaki yang aku idamkan adalah seorang yang papa
Papa, Papa dalam melakukan perkara maksiat
Papa dalam ilmu-ilmu yang tak berfaedah dan bermanfaat
Papa memiliki akhlak mazmumah
Tapi dia cukup kaya dalam pelbagai ilmu pengetahuan
Dia begitu kaya memiliki ketinggian akhlak dan budi pekerti yang mulia
Dia begitu kaya dengan sifat sabar dalam mengharungi tribulasi kehidupannya
Dan dia seorang yang kaya dalam membina jati diri
Dia mahu menjadi seorang syuhada
Yang syahid di jalan Maha Esa

Persoalannya...

Masih adakah lelaki idaman itu??

~~ courtesy :
akhawat88_girl.iluvislam.com

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Pelbagai hikmah dan tafsiran yang boleh diandaikan di sebalik jari anda yang lima. Cuba perhatikan perlahan-lahan jari anda.Kemudian, genggam ia kuat-kuat dan angkatkan ke atas. Laungkan ... "Allahu Akbar" sekuat-kuatnya. Itulah Rukun Islam yang mesti dijunjung.

Luruskan ia ke hadapan dalam keadaan terbuka.Renung dalam-dalam. Kewajipan solat lima waktu jangan diabaikan.Kemudian lekapkan jari itu di atas meja, perhatikan. Bermula daripada jari kelingking yang kecil dan kerdil, seperti manusia dan apa sahaja akan bermula daripada kecil kemudian besar dan terus membesar.

Itulah fitrah insan dan alam seluruhnya. Apa sahaja yang dilakukan mesti bermula daripada kecil. Bak kata pepatah "Melentur buluh biarlah daripada rebungnya". Kegagalan mendidik di usia ini akan memberi kesan yang besar pada masa hadapan.

Naikkan kepada jari kedua, jari manis namanya.Begitu juga dengan usia remaja. Manisnya seperti jari yang comel mulus ini. Apatah lagi kiranya disarungkan dengan sebentuk cincin bertatahkan berlian, bangga tak terkira.. Pada ketika ini, alam remaja menjengah diri. Awas!!
Di usia ini sentiasa dibelenggu dengan pelbagai cabaran dan dugaan. Hanya iman dan taqwa menunjuk jalan kebenaran.Pada usia ini, anda sudah baligh dan mukalaf.Pastinya sudah dipertanggungjawabkan segala amalan di hadapan Rabbul Jalil. Bersediakah anda??


jari


Nah... naik kepada jari ketiga. Jari yang paling tinggi, jari hantu namanya.Zaman remaja ditinggalkan. Alam dewasa kian menjengah. Di peringkat umur 30-an ini seorang itu telah mempunyai status dan identiti dengan ekonomi yang kukuh serta kerjaya yang teguh. Namun, anda mesti berhati-hati kerana di kala ini banyak "hantu-hantu pengacau" yang datang menggoda. Hantu hasad dengki, hantu ego, hantu tamak, hantu iri hati dan seribu macam hantu lagi. Kalau gagal mengawal emosi lantas terus masuk ke jerangkap nafsu dan syaitan. Jesteru itu, amal ibadat mesti dilipatgandakan.

Kita beralih kepada jari telunjuk. Jari inilah yang mengungkap satu dan esanya Allah SWT ketika solat. Genggamkan kesemua jari dan keluarkan jari ini. Gagahnya ia sebagai penunjuk arah, menjadi contoh dan tauladan. Manusia yang berada di tahap usia ini, hendaklah tampil sebagai model kepada generasi baru dan pembimbing yang kaya dengan idea bernas dan minda yang hebat.

Akhir sekali, renung ibu jari. Ianya besar dan pendek tetapi menunjukkan kematangan dan kehebatan yang membanggakan. Tugasnya membenarkan sesuatu dan mentafsirkan pelbagai perkara. Bak kata orang Jawa "cap jempol" atau cap jari.Kalau dia ada, semua urusan berjalan lancar. Buat generasi muda, rujuk dahulu kepada orang tua atau yang berpengalaman.Mereka makan 'garam' terlebih dahulu dari kita. Sekiranya petunjuk mereka anda patuhi, nescaya anda boleh berkata "good" atau "yes" sambil menggengam semua jari dan angkat ibu jari ke atas dan hayun ke hadapan.Itulah rahsia kejayaan anda.

Akhirul kalam, cuba lihat sekali lagi jari anda yang kelima. Renung dan fikir dalam-dalam. Dimanakah kita sekarang..?


~ courtesy :LilaCgurl. iluvislam.com

~~ Warkah Buat-Mu

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Ya Allah..
Sudah lama aku teringin untuk menulis warkah cintaku kepadaMu..
Hanya Kau yang Maha Mengetahui hati ini..
Aku tidak tahu..
Adakah aku ditipu?
Aku memang telah tertipu dengan dunia yang fana ini..
Biarpun sebanyak mana hatiku menukil madah,
Tidak akan sesekali habis kalimahMu..
Tetap penuh biarpun ditambah gandaan segenap alam..
Aku keliru memilih panduan hidupku sendiri..
Mungkin suatu hari nanti
Engkau akan menunjukkan sesuatu yang lebih awla buatku ya Allah..

Oh, ya Allah..
Kenapa sejak akhir-akhir ini aku menjadi semakin buntu..
fikiranku bercelaru..
aku rasa kehilangan identiti diriku sendiri..
Aku rasa kekosongan pada jiwaku..

Ya Allah, aku semakin tewas dengan dunia ini..
Aku tidak dapat membezakan yang manakah yang fardhu dan manakah yang harus
Ya Allah, manusia tidak mampu memahami diriku..
hanya Engkau sahaja..
ya Allah, aku pasrah..
tetapi aku tidak mahu tewas pada kelemahan diriku sendiri..
aku memerlukan ilham daripadaMu..
hatiku butuhkan sesuatu ya Allah..
aku perlukan ketenangan
yang tidak bisa kuperoleh melainkan hanya dengan bersendirian bersamaMu..
biar apa pun yang berlaku, aku masih memerlukan diriMu..
Aku sangat memerlukan Engkau ya Allah,
lebih daripada sebagai hamba..
Sebagai kekasih ya Allah..

Aku tidak mampu mengharunginya seorang diri ya Allah..
Aku sedar kelemahan, kekhilafan dan kesalahan yang telah kulakukan selama ini..
Tapi, kenapa aku gagal menjauhinya ya Allah.. ?
Biarpun sejuta manusia yang menawarkan diri untuk menolongku
atau seumur hidup aku mengadu pada manusia,
tiada yang akan dapat membantuku sehebat kuasaMu.
Aku tidak mengerti akan diriku..
Tenggelam punca dalam kesibukan dunia..
Ah, dunia yang fana ini lagi!
Sukarnya untukku lari daripada kenyataan..

Ya Allah aku sudah tenggelam punca..
Aku hilang arah tuju..
Namun aku akan tetap mencari cahaya itu..
Cahaya yang Kau janjikan buat hamba-hambaMu yang beriman..
Namun kudambakan lebih daripada itu..
Aku mahu menjadi seorang yang bertaqwa di sisiMu..
Aku mahu jadi seorang yang istimewa di sisiMu..
Meskipun aku tahu hakikat kehambaan ini..
Aku tidak akan berputus asa untuk mendapatkan cintaMu..
Kerana aku tahu sesungguhnya Engkau Maha Penyayang..
Dan setiap ibadahku pasti bermula dengan kalimahMu..
Wahai Rabb yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih..
Aku dahagakan cintaMu ya Allah..
Aku sanggup merempuh segalanya demi Engkau Tuhan yang Maha Esa..

Engkau bukan permata..
Bukan juga mutiara..
Tetapi Engkaulah yang Maha Pemilik segala..
Engkaulah yang memegang hati-hati ini..
Hati yang menangis di kala malam berlabuh..
Hati yang meronta kerana terlalu merinduiMu..
Hati yang tidak sanggup berjauhan denganMu walau sedetik..
Hati ini terasa keseorangan apabila keramaian..
Hati ini baru mengerti maksud Mahabbah kepadaMu..
Hati ini mahu setiap denyut nadinya hanyalah untukMu..

Setiap titis darah yang mengalir dalam pembuluhku setia menyebut namaMu..
Berusaha untuk tidak mengingkari nikmat agung kurniaanMu..

Ya Allah aku mengharapkan cinta semulia Nabi Muhammad,
Kasih yang tidak berbelah bahagi al-khalil Ibrahim,
Sifat pengasihani Siti Khadijah,
rindu sesetia Rabiatul Adawiyah,
Sabar secekal Fatimah,
Yakin sesuci Asiah,
Iman seteguh Sumayyah,
Jiwa sekental Bilal bin Rabah..

Aku benar-benar telah jatuh cinta..
Aku cintakanMu ya Allah..
Janganlah Engkau padam api kecintaanku terhadapMu ya Allah..
Malah kupohon agar Engkau semarakkannya dengan kasihMu dan nurMu..
Aku memerlukanMu pada setiap detik hidupku..
Aku sentiasa berkehendak kepada cintaMu,
rahmatMu dan petunjukMu..
Inni uhibbuka ya Allah, ya Habibi.. La ansaaka..
yang amat mencintaiMu,
Al-Faqeer ilallah..

~~Remaja

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.


Allah Selamatkan Saya Ketika Derita

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Duit RM1.00 di telapak tangan, saya genggam kemas. Untuk membeli minuman pun belum tentu lepas. Kebetulan malam itu saya sangat-sangat lapar. Lalu tanpa hala tuju yang jelas, saya singgah sebentar di sebuah surau berdekatan rumah sewa untuk menunaikan solat isyak.

Tahun itu 1998, ketika saya masih bujang. "Apalah yang boleh dibuat dengan duit ini...?" kata hati, sambil tangan terus memasukkan wang itu tadi ke tabung surau. Ya, lebih baik bersedekah dan belajarlah bersabar menahan sengsara.

Cuba-cubalah selami, orang yang tak punya harta, kata naluri kecil. Bayangkanlah perasaan bila menatap wajah si kecil yang sentiasa menanti kepulangan ayah bonda dengan buah tangan, aneka kuih, lauk pauk atau alas perut yang sebenarnya tidak pernah kunjung tiba dan hanya mimpi semata-mata.

Teringat sebuah rancangan televisyen, ketika wartawan menemubual seorang kanak-kanak lelaki berusia 10 tahun, daripada keluarga susah dan daif. "Jika ada duit, adik nak makan apa?" tanya wartawan wanita itu tentang hasrat dan cita-cita sikecil itu jika punya cukup belanja. "Roti canai..." jawab kanak-kanak ini tersekat-sekat dengan wajah yang menunduk malu.

Pilu rasanya, bayangkan makanan bernilai 70 sen ketika itu pun tidak mampu dibeli. Biarlah malam ini saya merasa pula.


Selesai solat, saya kembali ke rumah sewa, tempat tinggal bersama tujuh rakan yang lain, yang masing-masingnya tidak ada di rumah. Tidur untuk menahan lapar, saya pun melabuhkan tubuh di atas lantai ruang tamu, sambil cuba memejamkan mata. Tidur, jalan terbaik menahan lapar kata hati lagi.

Hati memujuk diri sambil sesekali berdoa, agar hari esok akan lebih baik daripada hari ini. Moga ujian ini tidak berpanjangan dan penghapusan dosa dan kesalahan saya selama ini.

Tiba-tiba selang beberapa minit, pintu rumah diketuk bertubi-tubi. "Nah, kami teringat kat Azamin, saja beli nasi goreng lebih," kata jiran, sepasang suami isteri beranak dua kepada saya sambil menghulurkan bungkusan makanan itu.

Setelah rapat menutup pintu, air mata saya tumpah. Terharu yang amat. Rasa kerdilnya diri. Bagaimana Allah telah menyelamatkan saya malam itu...hanya kerana secebis doa dan sedekah yang secubit cuma. Benarlah kata orang dan ahli agama, bersedekahlah, nescaya dirimu diganjar Allah. Jika tidak di dunia, akhirat kelak, saham kita akan bercambah-cambah.

Itu kejadian pertama, lalu muncul pula kisah kedua, antara peristiwa aneh daripada pengalaman hidup saya yang cukup sulit, perit dan sakit. Keperitan dilalui sehingga pernah saya bekerja mencuci kereta, menjadi pelayan di kedai makan, mencuci kasut orang, mengutip hutang seperti 'Ah Long', menjadi pengawal keselamatan dan 'house-keeping' di resort dan aneka kerja untuk meneruskan kehidupan di ibukota.

Pernah dua hari, saya sekadar meneguk air sejuk semata-mata lantaran tiada wang untuk menjamu selera. Ada juga kalangan kawan-kawan yang menawarkan 'kerja', namun saya tolak kerana menjadi 'pusher' dan jual paket-paket ganja, jadi 'bouncer' di kelab malam dan upah 'menarik' kereta mewah adalah kerja-kerja yang mengundang padah.

Saya rela berlapar daripada menempah bahaya dan memalukan ayah bonda. Saya yakin, jika kita mengelak, Allah akan pasti membantu kita.

Seperti kisah, ketika saya bekerja di sebuah syarikat saham di Jalan Raja Chulan, Kuala Lumpur. Pendapatan saya dikira agak boleh tahan jika dicampur dengan kerja lebih masa sehingga subuh hari.

'Tak boleh sembahyang Jumaat!'

Saya bekerja di bahagian 'script processing' dan 'data entry'. Masa itu, masih wujud sijil-sijil saham jenis kepingan kertas yang perlu dikira satu persatu sehingga mencecah ribuan setiap hari.

Suatu hari, ketika saya pulang ke pejabat selepas mengerjakan solat Jumaat kira-kira jam 2.45 petang, seorang pegawai muda menengking saya dengan tidak semena-mena. "Kenapa baru balik? Pergi mana?" jerkahnya. "Sembahyang. Hari inikan Jumaat," saya jelaskan dengan santun.

"Sembahyang banyak lama ka? Kawan-kawan awak pun tak sembahyang, lain kali tak payah pergi sembahyang!" katanya tidak puas hati.

Ya, salah kawan-kawan saya juga yang sebilangannya jika hari Jumaat akan 'solat' di Pertama Kompleks, Bukit Bintang dan mana-mana tempat mereka lazim 'bersidai'.

"Apa?!! Tak payah sembahyang? Tak pa, sekarang juga saya berhenti!!!" kata saya melawan sambil meninggalkan pegawai itu terkebil-kebil sendiri. Kejadian itu disaksikan oleh ramai rakan-rakan saya, yang juga tidak sembahayang.

Pada saya, rezeki milik Allah, dan bekerja mestilah diredhai oleh-Nya. Alhamdullilah, saya menganggur hanya seminggu sahaja, apabila seorang "Remiser" mengambil saya berkerja sebagai "Asistant" di syarikat yang sama, dan saya berurusan dengan mamat pegawai ini dalam suasana yang berbeza - bukan di bawah telunjukknya lagi.

Kembali kepada kisah ajaib yang berlaku kepada saya. Tetapi, bagi Tuhan yang Maha Kuasa ianya, tidak mustahil boleh berlaku kepada sesiapa yang Dia mahu. Yang pasti, pintalah.

Suatu malam, saya sudah tenggelam punca. Maklumlah wang saya sudah habis. Bukan sebab berfoya-foya, membeli itu ini sesuka rasa tetapi gaji yang diterima cukup-cukup makan saja. Lebih parah, esok untuk ke tempat kerja, tambang bas pun tidak ada.

Untuk meminjam, saya sudah tidak sanggup menebalkan muka. Saya hamparkan sejadah, solat sunat dua rakaat. Inilah antara pesan yang ditinggalkan oleh ibu yang tercinta dan arwah guru saya. "Jika kau susah sangat, solatlah dua rakaat dan pintalah pada Allah apa yang dihajat," ingat mereka kepada saya.

Teresak-esak saya menangis. Tak tahu nak dikatakan apa lagi. Malu pada Tuhan yang amat. Ada kala saya tidak mensyukuri nikmat. Saya tidak tahu kemana lagi hendak dituju. Untuk bergantung kepada manusia, saya sudah tidak mampu. Aib dan cukup-cukup malu!

Bak kata seorang sahabat Nabi tentang kemiskinan yang dilaluinya... "Jikalau aku diam, aku akan lapar, jika aku bersuara untuk berhutang, aku menambahkan malu di muka." Ya, begitulah juga dengan saya.. hanya pada Allah saya berharap.

Seusai bermunajat, ambil sebuah Quran kecil milik saya untuk membasahkan lidah dengan surah-surah kalimah Allah buat menenang jiwa yang resah. Tatkala membuka helaian demi helaian Quran itu, tiba-tiba terselit sekeping wang RM50.00 di situ.

Berjurai air mata saya, lantaran kesyukuran kerana Allah membantu saya dengan cara yang tidak disangka-sangka...

Ini bukan kisah rekaan, malah saya percaya Allah juga pernah dan telah membantu manusia-manusia di luar sana hatta pembaca dengan jalan penyelesaian yang tidak diduga. Ada dengan cara fitrah manusia, ada dengan cara logik akal, ada yang lambat, ada yang cepat dan ada yang tidak dijangka-dijangka dan mustahil diterima waras manusia.. itulah Allah, yang amat menyayangi hamba-Nya.

Yakinilah bantuan Allah SWT, sangka baiklah dengan Allah SWT, nescaya Allah SWT bersama hamba-Nya yang bersangka baik dan taat pada-Nya.

Seperti sebuah hadis Qudsi ertinya: Allah menyebut: "Aku berada di atas sangkaan hamba-hambaKu."

Isteri menangis, anak tersenyum sehingga lena

Sekitar tahun 2002, Allah juga pernah 'menyelamatkan' saya pada suatu malam ketika benar-benar kesempitan wang. Malam itu, susu anak sulung saya habis. Berdebar jantung lantaran, hanya kepingan-kepingan syiling saja yang tinggal. Saya dan isteri juga, tidak menjamah walau secebis makanan.

Tiba saat yang cukup perit dan payah untuk dihadapi tatkala, si comel saya merapati ibunya, minta dibuatkan susu. Ketika itu isteri saya sudah tidak sanggup melihat keadaan itu. Saya dengan hati yang luluh, lantas mencapai botol susu lalu menuangkan air suam ke dalamnya.

Anak sulung saya, berkerut kehairanan kerana botol susu itu tidak berwarna, tetapi berkaca sama seperti air mata ayah dan ibunya. Namun tanpa banyak rengekkan, dia capai lalu menghisap botol tersebut.

Beberapa saat kemudian, dia berhenti lantas memandang saya... Bimbang benar jika dia menjerit dan menangis malam itu kerana tidak dapat meminum susu. Alangkah aibnya saya, jika jiran semua tahu letak duduknya keadaan saya, sehingga anak menjerit kelaparan.

Isteri saya juga panik, dan pucat kesi wajahnya menantikan reaksi si sulung seterusnya. Saya bersabar menunggu detik itu... Sambil memegang botol susu, anak sulung saya merenung wajah kami berdua seraya berkata : "Mmm...sedap.." Dan dia mengukirkan senyuman paling manis di wajahnya dan sudah cukup untuk 'mencarik-carikkan' nurani saya.

Aduhai, sebak terasa di dada. Isteri saya sudah tidak dapat menahan sedih, menangis semahu-mahunya. Si sulung kembali menyusu air suam sehinggalah terlena..

Sebenarnya, ujian-ujian yang Allah berikan ini sama ada kepada saya atau yang lain, adalah untuk menguatkan jiwa, iman dan keteguhan manusia menghadapi cabaran getir dan mengukuhkan lagi kebergantungan kepada-Nya.

Ketika menghadapinya terasa cukup sakit namun setelah berjaya melintasinya, ianya cukup nikmat. Pengalaman pahit umpama 'universiti terbaik' hidup kita selama ini. Dan setiap ujian yang diberikan, adalah sesuai dengan kemampuan seseorang.

Masalah-masalah saya, tidak diberikan dan berbeza kepada orang lain kerana khuatir mereka tidak dapat menanggungnya. Begitu juga masalah mereka, tidak diberikan kepada saya, khuatir saya hilang punca dan tidak upaya menahan bebannya.

Dan ujian Allah adalah berdasarkan kemampuan manusia seperti firmannya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannyaa33;" (Al-Baqarah: 286)

Begitulah Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasihani. Adakala hidup ini dilalui dengan pelbagai himpitan, masalah, ujian namun kita tidak keseorangan dalam menghadapinya. Allah itu kan ada, mendengar rintihan kita.

Jika anda rasa, anda susah betapa ramai lagi yang tak pernah kenal erti apa itu lampu, pendingin hawa atau makanan enak menjilat rasa. Atau sekadar menjamah pucuk-pucuk paku di belakang rumah atau sayur ulaman di kaki longkang.

Baju lusuh bertukar warna, menjadi teman di Hari Raya. Mereka lebih derita dan lara.

Jikalau anda rasa hebat, sebenarnya ramailah lagi, jauh lebih hebat daripada anda. Esok anda hebat, lusa mungkin anda merempat. Belum tahu, justeru pintalah pada yang Esa agar perjalanan hidup anda sentiasa direstu dan dilindungi selalu.

Terus- terang saya katakan, di sebalik cabaran, dugaan dan asakan yang mendatang, adakalanya saya juga 'frust' dan tewas. Kecewa umpama 'mati' sebelum mati. Api juang adakala naik menjulang namun lazimnya padam dan kecundang.

Di sebalik tulis-tulisan saya dan rintangan yang dihadapi, mahu sahaja saya berhenti daripada mencebis kata-kata namun surat-surat pembaca dan puluhan email yang saya terima, 'menghidupkan' saya semula.

Semua ini dengan hidayah dan kekuatan yang tuhan berikan. Kata seorang tua kepada saya, sebanyak mana orang menyukai kita, mungkin sebanyak itulah orang membenci kita. Justeru janganlah kita mendabik dada, kerana dunia ini pinjaman semata-mata.


Ada pembaca yang menceriakan saya, ada yang lebih susah hidupnya dan lebih hebat pengorbanannya malah tidak kurang juga yang menegur dan mengkritik saya. Sesungguhnya, pandangan, dan teguran pembaca dan cerita-cerita mereka, menyuntik semangat di dada yang adakalanya kecundang secara tiba-tiba.

Syukur kepada Allah, memberi kekuatan kepada saya dan terima kasih kepada pembaca, peminat dan pengkritik yang telah menyedarkan lena dan duka saya yang panjang...

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah khabar gembira kepada orang yang sabar. (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "innalillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (Al-Baqarah: 155-156).

~~ courtesy : Azamin Amin

Thursday, September 24, 2009

Ini Hari Kemenangan, Bukan Hari Ratapan

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Selamat Hari Raya! Semoga Allah menerima amalan saya dan saudara pembaca sekelian! Hari ini adalah hari kemenangan dan kegembiraan. Minggu lepas saya sudah bicarakan bagaimana sepatutnya hariraya menjadi hari gembira untuk umat Islam bukannya hari dukacita dan kesedihan seperti yang selalu digambarkan oleh drama atau filem melayu.

Ya, Islam apabila hadir ke dalam sesuatu kaum atau masyarakat, ia tidak menghapuskan budaya atau adat yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, atau mengubah rupa asli agama yang tulus dan suci ini. Islam tidak membuang jubah orang Arab, atau kurta orang India, atau sampin orang Melayu. Namun Islam memberikan garis panduan dan prinsip umum dalam berpakaian.

Hendaklah juga kita fahami bahawa Islam amat sensitif jika ada amalan sesuatu bangsa atau kaum itu mempunyai iktikad tertentu yang membabitkan prinsip-prinsip akidah di dalam Islam. Ini seperti kepercayaan orang melayu dahulu bahawa bala boleh ditolak dengan upacara beras kunyit, atau tepung tawar atau apa sahaja yang mempunyai unsur yang sedemikian rupa. Ini kerana ia menyentuh soal pokok dan prinsip dalam akidah Islam.

Islam tidak membantah untuk orang melayu menggoreng ikan menggunakan kunyit, atau memasak dengan berempah kunyit. Demikian juga untuk mereka membuat tepung talam atau tepung bungkus atau ‘tepung pelita’. Namun, apabila mereka membuat nasi kunyit, atau beras kunyit atau tepung tawar yang disertai dengan sesuatu kepercayaan khusus yang tidak benar, maka ia bercanggah dengan prinsip Islam iaitu persoalan khurafat dan syirik, maka ia dilarang oleh nas-nas Islam.

Sama seperti ‘mandi bunga’, jika ia dilihat di sudut kesan herba kepada kesihatan, maka itu mungkin boleh diterima setelah dibuat kajian pakar. Namun jika disertai iktikad karut seperti boleh mempercepatkan jodoh, maka Islam menolak kebodohan yang seperti itu. Ertinya, budaya, adat atau kebiasaan sesuatu kaum boleh diteruskan, namun hendaklah dipastikan ia tidak mengandungi iktikad yang salah, atau amalan yang bercanggah dengan ajaran Islam.

Berbalik kepada persoalan hari raya pun demikian. Pada asasnya, Islam mengajar umatnya beberapa amalan sempena hari raya. Ini termasuklah bertakbir, bersolat ‘id (hariraya), berhimpun dan bergembira.

Kata Umm Atiyyah:

“Rasulullah s.a.w memerintahkan kami (kaum wanita) keluar pada hari raya fitri dan adha; termasuk para gadis, wanita haid, anak dara sunti. Adapun mereka yang haid tidak menunaikan solat, tetapi menyertai kebaikan dan seruan kaum muslimin” (Riwayat al-Bukhari).

Tujuannya menzahirkan kekuatan dan kegembiraan. Justeru, sekalipun Masjid Nabawi itu adalah masjid yang penuh dengan kelebihan, namun Rasulullah s.a.w bersolat hariraya di musolla iaitu tempat solat khas di tanah lapang, bukan dalam masjid. Ini seperti hadis Abi Sa’id al-Khudri, katanya:

“Rasulullah s.a.w itu pada Hariraya Fitri dan Adha keluar ke musolla. Perkara pertama yang dilakukannya adalah solat” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Kata al-Hafizd Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari: “Musollah itu tempatnya diketahui di Madinah, di mana antaranya dan masjid sejauh seribu hasta”. Dengan bersolat di tempat lapang yang disertai oleh setiap lapisan kaum muslimin maka menambahkan kemeriahan, kekuatan jiwa dan semangat, serta kegembiraan dalam kaum muslimin. Amalan ini diamalkan oleh sebahagian umat Islam sejak zaman Nabi s.a.w sehingga ke hari ini melainkan jika berlaku hujan atau kesukaran mendapatkan tempat lapang.

Di Perlis, semasa saya menjadi mufti, saya menggalakkan para imam menganjurkan solat hariraya di tempat lapang. Maka zahir kekuatan alunan takbir yang menembusi ufuk dan di tempat yang terbuka itulah alam menyaksikan perpaduan, kekuatan dan kemesraan kaum muslimin.

Masyarakat Melayu

Maka mesej Islam pada hariraya adalah kemenangan, kekuatan umat dan kegembiraan. Jangan ditukar mesej ini dengan yang sebaliknya. Untuk mencapai kegembiraan setiap kaum kadang-kala ada cara yang tersendiri. Ia boleh diterima selagi tujuannya tidak tersasar. Mereka mungkin memakai pakaian khas yang cantik menurut tradisi kaum masing-masing; jubah untuk orang Arab, kurta untuk orang India, berbaju melayu untuk orang Melayu dan seterusnya.

Demikian juga juadah makanan; Nabi s.a.w tidak pernah menyuruh atau memakan ketupat, rendang dan dodol pada hariraya. Itu adalah makanan orang melayu. Tidak mengapalah, ia tidak menyanggahi tujuan hariraya. Demikian ucapan selamat hariraya, yang diriwayatkan daripada para sahabat mereka sekadar mengucapkan TaqabbalaLlah minna wa minka (semoga Allah menerima amalan kami dan kamu) (lihat: al-Albani, Tamam al-Minnah 354-356).

Orang melayu menambah dengan selamat hariraya. Ia mungkin sebahagian daripada aktiviti menceriakan hariraya. Cuma penambahan ‘maaf zahir batin’ yang membawa kepada hariraya menjadi hari khas untuk bermaaf-maafan, mungkin ada sudut negatif dan positifnya. Jika ia membawa masyarakat kita melengah-lengahkan permohonan maaf sesama muslim kerana menunggu hariraya, maka ini sesuatu yang negatif.

Nas-nas Islam tidak pernah menyebut hariraya hari bermaafan, sebaliknya setiap yang bersalah mestilah menyegerakan pemohonan maaf tanpa menunggu hariraya atau hari tertentu. Demikian juga jika maaf-maafan pada hariraya itu ia membawa suasana ‘airmata dan sedih’ maka itu di luar dari tujuan hariraya.

Satu lagi perkara yang disangkakan oleh sesetengah masyarakat sebagai amalan hariraya iaitu bertafakur atau menziarahi kubur dengan taburan bunga dan siraman air. Sesetengah orang suasana harirayanya bertukar menjadi suasana suram dan tidak ceria selepas solat kerana pergi bersedih dan mengenangkan orang yang mati pada hariraya.

Jika sekadar lalu di kawasan kubur sambil berdoa tidaklah mengapa. Tetapi melakukan ziarah khas pada hairaya bersama dengan perasaan sedih dan pilu bukan amalan Nabi s.a.w dan menyanggahi tujuan hariraya dalam Islam. Di samping amalan menabur bunga dan menyiram air, bukanlah kenali di zaman salafussoleh sebagai amalan yang dipraktikkan.

Adapun perbuatan Nabi s.a.w meletakkan pelepah tamar atas kubur adalah keistimewan khas baginda, sebab itu tiada sahabah yang meniru perkara yang sama selepas itu. Manusia pada umumnya mendapat kebahagian di akhirat dengan amalan baiknya dan juga doa ikhlas insan lain yang mustajab. Tiada proses belian atau upahan pahala dalam ajaran Islam.

Apapun, sempena hariraya kita hendaklah zahirkan kebesaran Allah dan kekuatan umat Islam sebagai umat yang memimpin alam dengan kebaikan dan hidayah. Gema takbir bukan untuk mengundang kesedihan tanpa sebab. Sebaliknya agar jiwa dipenuhi dengan kebesaran Allah, kecintaan kepada perpaduan dan kebahagiaan umat ini. Ia memberikan semangat kepada kita untuk terus sebagai umat yang berdaulat dan mampu melaungkan kebesaran kerajaan Allah yang menguasai langit dan bumi.

Airmata jika pun ada pada hariraya adalah airmata mengenang kebesaran Allah dan perasaan cinta yang mendalam kepada umat ini. Khutbah hariraya adalah khutbah yang penuh semangat dan makna, bukan khutbah yang ‘menidurkan’ makmum pada pagi hari dan penuh kemandulan serta tidak membangunkan jiwa jihad dan pengorbanan. Imam atau khatib hendaklah sedar akan hakikat ini. Selamat hariraya! selamat membina kekuatan umat dan kecintaan kepada setiap saudara muslim kita. Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd.

~~~courtesy : Dr. Mohd Asri Zainul Abidin@drmaza.com

Friday, September 18, 2009

~~ SALAM LEBARAN TULUS IKHLAS~~

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.







~~Salam lebaran buat smu yang mengenali diri ini...
~~ Maaf Zahir dan batin jika tersalah kata, menyinggung perasaan tanpa saya sedari...
~~Semoga bergembira di hari raya.. InsyaALLAH....

Wednesday, September 9, 2009

~~ Lagu best!!

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.





~~ suka lagu-lagu ini.. tidak berpeluang untuk mendengar sehingga album mereka keluar...~~