CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Monday, February 22, 2010

Baik Diam

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Banyak Kelebihannya berdiam diri. Orang yang pendiam itu lebih baik daripada orang yang suka berbicara yang tidak keruan. Baik perangai dan pendiam , kedua-duanya adalah sifat yang baik dan tidak susah mengerjakannya, asalkan hati menyuruh empunya diri berbuat demikian.

Nabi SAW bersabda : "Mahukah kamu aku khabarkan kepadamu, dengan semudah-mudah ibadat dan sesenang-senang atas tubuh,ialah diam dan baik perangai."
(Riwayat Ibnu Abiddunya dari Shafwan bin Salim).

Jika tidak dapat berkata-kata yang baik lebih baik mendiamkan diri. Berkata baik itu hendaklah kepada semua orang .Ketika Nabi SAW disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik,baginda menjawab : "Aku tidak diutuskan untuk (melemparkan) kutukan,tetapi sesungguhnya aku diutuskan sebagai (pembawa) rahmat."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Demikian juga kepada orang bawahan sama ada kerana usia atau pangkat. Anas r.a , pembantu rumah tangga Nabi SAW berkata: "Aku membantu rumah tangga Nabi SAW selama sepuluh tahun dan belum pernah baginda mengeluh " Ah!" terhadapku dan belum pernah beliau menegur ,kenapa kamu lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini? "
(Riwayat Ahmad)

Ingatlah kepada sabda Nabi SAW : "Seorang Mukmin bukanlah pengumpat ,yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor"
(Riwayat Bukhari)

"Barangsiapa yg banyak perkataannya, nescaya banyaklah silapnya. Barangsiapa yg banyak silapnya, nescaya banyaklah dosanya. dan barangsiapa yg banyak dosanya, nescaya neraka lebih utama baginya".
(Riwayat Abu Naim)

Jelaslah bahawa, ada hikmah yang tersembunyi di sebalik 'diam', usah gusar di label 'budak yang pendiam'.

Kalau orang menghina kita, bukan kita terhina,
yang sebenarnya orang itu menghina dirinya sendiri.


Diam orang mukmin itu ibadah,
Ibadah tanpa perbuatan,
Ibadah rasa,
Ibadah ini tidak meletihkan,

Kadang-kadang ibadah ini lebih baik daripada ibadah sunat,
Yang hatinya didalam kelalaian,
Macamana orang mukmin itu diamnya menjadi ibadah?

Kadang-kadang memikirkan dosanya,
Kadang-kadang memikirkan apa kebaikan yang nak dibuat,
Kadang-kadang memikirkan nak menolong kawan,
Kadang-kadang dia terasa kebesaran Tuhan,

Atau dia meniatkan, dia diam itu,
Tidak mahu bercakap yang bukan-bukan,
Kadang-kadang dia diam itu,
kalau dia bercakap,

Takut dia melakukan kesalahan,
Seperti dia mengumpat atau,
Kalau dia bercakap, takut-takut menyakiti hati orang,
Atau dia diam itu, menghormati percakapan orang,

Mungkin orang itu bercakap baik dapat pengajaran,
Atau dia hendak mengenal orang yang bercakap itu,
Baik atau jahat,
Dia biarkan saja orang itu bercakap,
Dan mendengar sahaja,
Kerana nak mengenal orang itu,

Kadang-kadang dia diam itu memikirkan dosa-dosa yang lalu,
Ataupun kecuaian dan kelalaian,
Yang telah dibuat, supaya dia bertaubat,
Ataupun mengingatkan ilmu pengetahuan,
Ataupun pengetahuan yang dilupakan datang semula ingatan,

Itulah yang dikatakan oleh pepatah Melayu,

"Diam-diam ubi berisi"

atau
"Diam-diam tong kosong"

atau
"diam-diam tong berisi sampah penuh kotoran ?
"


HIKMAH BERDIAM DIRI
Manusia berbicara setiap masa. Bicara yang baik akan membawa keselamatan dan kebaikan kepada manusia. Jika bicara tidak mengikut adabnya, manusia akan merana di dunia dan di akhirat. Di dunia akan dibenci oleh manusia lain manakala di akhirat bicara yang menyakiti hati orang lain akan menyebabkan kita tersiksa kekal abadi di dalam neraka Allah SWT.

Bagi mereka yang beriman, lidah yang dikurniakan oleh Allah itu tidak digunakan untuk berbicara sesuka hati dan sia-sia. Sebaliknya digunakan untuk mengeluarkan mutiara-mutiara yang berhikmah.Oleh karena itu, DIAM adalah benteng bagi lidah manusia daripada mengucapkan perkataan yang sia-sia.

Banyak diam tidak semestinya bodoh, banyak bicara tidak semestinya cerdik,
karena kecerdikan itu buah fikiran, orang cerdik yang pendiam lebih baik dari
orang bodoh yang banyak bicara.


HIKMAH DIAM
1. Sebagai ibadah tanpa bersusah payah.
2. Perhiasan tanpa berhias.
3. Kehebatan tanpa kerajaan.
4. Benteng tanpa pagar.
5. Kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang.
6. Istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
7. Menutupi segala aib.

Rasullulah bersabda mengenai kelebihan diam yang bermaksud:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam".
(Riwayat Bukhari & Muslim)

"Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya". (Riwayat At-Tarmizi)


Menasihati orang yang bersalah , tidak salah.
Yang salah memikirkan kesalahan orang
.


Manusia tidak akan dapat mengalahkan syaitan kecuali dengan diam. Jalan yang terbaik ialah diam kalau kita tidak dapat berbicara kearah perkara-perkara yang baik. Bicara yang baik adalah lambang hati yang baik dan bersih yang bergantung kepada kekuatan iman pada diri manusia.


** Sumber: Majalah Anis Edisi Mei 2009

Thursday, February 4, 2010

Bila maruah dipersendakan??? ALLAHU AKBAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Salam perjuangan kebenaran sahabat-sahabat sekalian.. Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dan masih dipanjangkan umur oleh ALLAH... Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.... Dugaan datang dan pergi, menguji keimanan dari, ketabahan hati, dan mungkin terlalu banyak dosa yang dilakukan sepanjang hidup ini, ALLAH masih sayang lagi kerna itulah ALLAH menguji, ALLAH menguji dengan tahap kemampuan diri... bersabarlah selagi kamu mampu... sabar dan terus sabar... keaiban dan maruah dicalarkan?? perlukan ditegakkan jika perkara tersebut hanya kecil dan hanya diperbesar2kan?? berikan saya cadangan apa yg patut saya lakukan?? moga ALLAH mengampuni dosa2 saya dan kalian....



Bala
Adalah cobaan
Adalah ujian
Adalah dugaan
Adalah makhluk Tuhan juga!

Kesusahan
adalah bala Kesenangan
adalah bala Kesempitan
adalah bala Kelapangan

Firman Allah:
Kami akan menguji kamu dengan keburukan
dan kebaikan sebagai cubaan."(Surah Al-Anbia:35)

Dalam bala ada hikmah
Dalam bala ada iktibar
Dalam bala ada pengajaran

Bala kesenangan menuntut kesyukuran
Menuntut ihsan kepada yang memerlukan
Bukan sombong dan bangga sakan

Nikmat jadi istidraj
Jika tak berhemat
Kesusahan jadi rahmat
Jika sabar beringat

Bala kesusahan menuntut kesabaran
Menuntut muhasabah diri
Menuntut pengakuan pengampunan kepada Tuhan!

Ayuh kawan bangkitlah berdiri!
Kita hadapi bala ini
Dengan berjiwa waja sakti

Kita lihat dalam diri
Kita renung sanubari
Kita baiki budi pekerti

Kita hidupkan mana yang mati
Kita koreksi diri sendiri
Kita tuding dengan ibu jari
Kita baiki diri setiap hari
Kita kembalikan jati diri
Kita gunakan akal budi
Bukan emosi
Bukan sentimensi

Lihatlah cela diri
Bukan keaiban kanan kiri

"Berbahagialah mereka yang keaibannya menyibukkannya
daripada keaiban manusia - al-Hadith"
(kitab hadith "مختار الأحاديث النبوية والحكم المحمدية"
karangan al-Marhum Sayyid Ahmad al-Hashimy)

Musuh di luar bukanlah hakiki
Musuh sebenar dalam diri sendiri
Musuh luar mudah ditunduki
Musuh dalaman selalu dilupai



Bala
Adalah makhluk
Adalah takdir jua
Ubahlah persepsi menanggapi bala
Banyakkan istighfar
Tunduk sujud menyembam bumi

Jasmani disuci
Nurani digilapi
Minda dibukai
Ilmu ditambahi
Pakaian dirapi

Penglihatan direndahi
Tutur kata diwaspadai
Tindakan diawasi
Amalan digandai

Keikhlasan dibajai
Tawaduk dihiasi
Wara' diselimuti
Kebaikan diamali
Keburukan dijauhi

Berita diselidiki
Maklumat diteliti
Musyawarah dilazimi
Pandangan dirai
Kesepakatan dicari
Keazaman diputusi
Doa dimunajati
Tawakkal disandari

InsyaAllah Kejayaan dikecapi
Usahlah perkatakan kekurangan mereka
Kelemahan kita banyak juga
Usahlah mencerca sembahan mereka
Nanti Tuhanmu dicaci cerca

Firman Allah:
"Janganlah kamu mencaci maki orang-orang yang menyembah selain Allah,
nanti mereka akan mencerca Allah dengan melampau tanpa pengetahuan".(Surah al-An'am:108)

Segala rutin kita sempurnakan
Segala yang belum kita usahakan
Tanpa tekanan tanpa lakonan
Tanpa berbangga tanpa warwarkan

Sikap kita bagaikan padi
Semakin berisi semakin tunduk kebumi
Bukan seperti katak minyak
Semakin diusik semakin berlagak

Ayuh teman dan kawan
Marilah kita mulakan
Azam serta iltizam
Berubah kembali ke fitrah diri
Mencari jati diri kita yang tertinggal di sisi

Bala
Adalah makhluk
Adalah rahmat jua
Bagi mereka yang peka...


Pilihlah Ak Ya ALLAH.....

Bismillahirrahmanirrahim..

Baratul Isthihlal...
Ahlan wasahlan.. Salam Perjuangan Kebenaran buat kalian...Amin.. Ak melafazkan syukur kepadaMu Ya ALLAH kerna saat ini ak masih mampu untuk berdiri dan dengan rahmat ALLAH ak masih lagi bernyawa di alam fana ini. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.Kerna ak hanyalah insan hina ciptaan MU, Ya ALLAH.. Maha Suci Engkau, Pencipta Langit dan Bumi.. ampunkan dosa-dosaku,dosa kedua ibu bapaku, kaum keluargaku, guru-guruku, rakan-rakanku, dan sekian umat Islam yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Hati ini bertompok-tompok
Hilang terangnya
Hati ini berselut-selut
Hilang sinarnya

Hati itu
umpama sungai yang mengalir tenang
Atau barangkali
lautan yang terbentang luas
Yang sesekali
dihiasi buih-buih memutih
Yang acap kali
dilanda ombak menghempas

Pelayaranmu masih ditemui noktahnya
Jadi, teruskan belayar.
Nakhoda terbilang!
Kita akan bersemadi di negeri itu
Sekejap sahaja lagi

Jika ikan berenang di tepian sungai
Itu tidak mengapa
Jangan sampai ikan terkena pancing mereka

Sedingin malam itu
Hatiku sayu
Sedingin malam itu
Hatiku rindu

Lagu-lagu dari corong-corog speaker berkumandang
Terdengar sorak tawa gembira manusia
Sesekali mereka menjerit-jerit
Bolehkah?
Ada batasnya.
Jagai dia.
Jagai batas itu.

Turunkan hujan
untuk menenangkan aku ya Tuhan
Dinginkan hati ini
dengan rintik hujanMu

Ada yang hilang barangkali
Mungkin ada.
Itu pasti
Dan ada yang tercicir.
Sedang mencari

Andai aku bisa membina
tembok besar antara kita
setinggi awan melangit
Tentu sahaja panahan syaitan
tidak bisa menembusi
Benar bukan?
Angguk.

Sejilid yang lalu.
Pergilah kamu
bersama debu berpasir itu
Ingin sahaja aku
tidur di kala dingin tiada kunjung tiba
Dan bermimpikan taman syurga

Tiada gersang
jika terpateri oasis di hatimu
Gali kolam itu
sedalam yang kamu mampu
Malam ini hujan akan merintik
Air suci akan memenuhi
Dan hati kita akan berbisik

Dengarkan bicaraku ya Tuhan
Aku pingin ketemu samaMu

Ingin kuburu
apa yang muncul dalam mimpiku itu
Lalu kuatkan hatiku
Kerna kutahu, ia dariMu

Tunggu aku ya Tuhan
CintaMu itu bukan senang ya?
Pilihkan aku.
Sambut hatiku

ku yang merinduiMu